JAKARTA – Arif Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), meminta kelompok komersial dan perusahaan makanan milik negara untuk menjaga harga gabah panen kering (GKP) di Rs 4.200 per kilogram.

Hal itu dikatakannya saat menghadiri pertemuan antara Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) di Yogyakarta.

Arif, Senin (30) mengatakan, “Untuk mencegah kehabisan gabah petani, operator komersial dan perusahaan makanan milik negara Bulog diharapkan meningkatkan asupan gabah mereka sebesar Rp 4.200 per kilogram, sesuai standar yang ditetapkan pemerintah. Untuk GKP. ” “. / Mei 2022).

Menurut dia, peningkatan asupan gabah dapat membantu meningkatkan stok pangan negara, menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras, serta meningkatkan kesejahteraan petani karena sebagian besar produksi gabah terserap dan tidak berkurang.

“Kita tahu ada kebutuhan untuk memperkuat stok pangan nasional di banyak negara, seperti India, Vietnam, dan Thailand yang berusaha membatasi ekspor barang,” kata Arif.

Klien melanjutkan dengan mengatakan bahwa konsumsi gabah bisa melalui stok beras pemerintah (CBP), B2B atau inisiatif komersial.

Sementara itu, Birbadi Yogyakarta yang dihadiri perwakilan empat provinsi: Bantul, Kolon Progo, Suleiman, dan Gunung Kidul berharap selain menyerap gabah, BUMN BULOG bisa menyalurkan beras melalui bakti sosial.

Seperti program pemerintah seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), penanggulangan bencana dan inisiatif sosial lainnya, stok Bulog dapat didaur ulang dan selalu berkualitas baik.

“Saya mendengar beberapa komentar dari teman-teman Birabadi. Mereka ingin pemerintah menaikkan harga gabah petani melalui BUMN Bulog dan penggiat pangan lainnya agar pemerintah bisa mengamankan stok pangan dan mensejahterakan petani,” ujarnya.